Tuhan yang Maha baik memberi kita rezeki, tetapi kita harus menjemput untuk mendapatkannya.
Demikian juga Jika kita terus menunggu waktu yang tepat, mungkin kita tidak akan pernah mulai.
Mulailah sekarang ... mulailah di mana kita berada sekarang dengan apa adanya.
Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih sesuatu untuk dicintai,
tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya.
Maka tentukanlah pilihanmu untuk masa depanmu !!!.
Demikian juga Jika kita terus menunggu waktu yang tepat, mungkin kita tidak akan pernah mulai.
Mulailah sekarang ... mulailah di mana kita berada sekarang dengan apa adanya.
Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih sesuatu untuk dicintai,
tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya.
Maka tentukanlah pilihanmu untuk masa depanmu !!!.
“Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.”
(QS Al-Kahfi [18] : 103-104)
(QS Al-Kahfi [18] : 103-104)
Allah telah menciptakan dan menghidupkan kita di dunia lengkap dengan berbagai fasilitas yang ada di dalamnya. Manusia yang berakal sehat tidak akan memilih sesuatu yang dapat menyengsarakan dirinya, baik di dunia maupun di akhirat. Sebagai hamba Allah yang beriman, pilihan bagi kita adalah apa yang sesuai dengan fitrah kemanusiaan dan sesuai kebenaran apa yang Allah inginkan, bukan apa yang kita harapkan.
Manusia adalah makhluk yang merdeka untuk menentukan pilihannya. Kemampuan memilih sesuatu secara sadar merupakan ciri khas yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya. Hidup adalah hasil kumpulan berbagai pilihan. Suka atau tidak suka, setiap kita harus memilih sebuah keputusan. Kita tidak bisa menghindar dari pilihan-pilihan yang setiap saat terhampar di hadapan kita, sehingga warna kehidupan yang kita alami sangat ditentukan dari cara kita memilih dan memainkan peran sesuai dengan skenario yang kita inginkan. Dengan pemikiran seperti ini, tampaklah bahwa segala sesuatu yang menimpa diri kita merupakan konsekuensi dari pilihan yang kita perbuat.
Bahwa hidup yang kita jalani hari ini bukanlah faktor kebetulan tetapi sebuah kesengajaan yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Hidup bukanlah sekedar mencari karir, pangkat, dan jabatan, melainkan rasa tanggung jawab terhadap masa depan. Hidup adalah perjalanan kesadaran untuk memanfaatkan potensi diri, menggapai kebenaran hakiki dalam menuju keridhaan Ilahi.
Digambarkan oleh Ibnul-Qayyim Al- Jauziah dengan kalimat yang begitu indah, yaitu dengan ungkapan: “Bila diri telah berpindah dari keraguan kepada keyakinan, dari kebodohan kepada ilmu, dari kealpaan kepada dzikir, dari khianat kepada tobat, dari riya’ kepada ikhlas, dari dusta kepada kejujuran, dari kelemahan kepada semangat yang membaja, dari ‘ujub kepada ketundukan, dan dari kesesatan kepada ketawadhuan, ketika itulah jiwa (qalbu) kita berada dalam ketenangan (muthmainnah).
Pada esensinya hidup ini adalah kesempatan sekaligus merupakan ujian. Kesempatan dalam arti apapun yang kita miliki dari mulai usia, harta benda, waktu muda, dan ilmu pengetahuan, semuanya akan kita pertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah SWT. Ketahuilah, laporan pertanggungjawaban diri di hari perhitungan (yaumul-hisab) nanti dibuktikan secara valid, yaitu anggota badan yang kelak akan dapat berbicara sebagai saksi atas segala apapun yang kita perbuat. Marilah kita renungkan dengan dalam, bahwa Allah telah memenuhi dunia ini dengan aneka ragam kebutuhan makhluk-Nya. Ia menciptakan semuanya sesuai dengan kadar yang kita butuhkan.
Ya Allah, Engkau Yang Maha Rahman, pilihkan kami sesuatu yang membuat Engkau memilih kami sebagai hamba yang bersyukur. Pilihkan jalan hidup kami yang membuat Engkau memilih kami sebagai hamba yang bersabar. Jadikanlah setiap langkah dari perjalanan hidup kami, langkah yang sesuai dengan langkah yang Engkau pilih. Rabb, jangan Engkau ragukan diri kami untuk memilih apa yang Engkau tetapkan. Hadirkan keteguhan dalam diri kami agar tetap istiqamah melakukan sesuatu yang menjadi pilihan-Mu. Amien_
0 komentar:
Posting Komentar